Bagi Anda yang sering konsumsi produk bakery pasti sudah familiar dengan pastry kering berasal dari Prancis, yakni croissant. Ada hal menarik dibalik kudapan ini, keliru satunya yakni layaknya apa histori croissant itu sendiri.

Croissant adalah keliru satu model pastry yang tenar di banyak negara, terlebih di Prancis. Kudapan ini miliki wujud yang menyerupai bulan sabit dan tekstur yang renyah di luar tapi lembut di dalam. Menu pastry ini kebanyakan dihidangkan dengan berbagai macam isian, layaknya coklat, selai, keju, atau daging. Namun, tahukah Anda bahwa croissant sebenarnya bukan berasal berasal dari Prancis?

Perjalanan Sejarah Croissant

Dilansir berasal dari Cake Fever dan Kompas.com, asal usul croissant dapat ditelusuri sampai ke abad ke-17. Ketika itu Kerajaan Austria sukses mengalahkan pasukan Ottoman Turki yang mengepung kota Wina. Untuk merayakan kemenangan tersebut, para pembuat roti di Wina menciptakan sebuah roti berbentuk bulan sabit, yang merupakan lambang berasal dari bendera Ottoman.

Roti ini disebut sebagai kipferl, yang bermakna bulan sabit didalam bahasa Jerman. Kipferl dibikin berasal dari adonan tepung terigu, mentega, telur, dan ragi, yang lantas dipanggang sampai matang. Roti yang dipercayai menjadi nenek moyang croissant ini kebanyakan ditaburi dengan gula halus atau kacang almond di atasnya. Tidak heran misalnya menu ini menjadi roti yang tenar di Austria dan negara-negara tetangganya, layaknya Hongaria dan Jerman.

Pada th. 1770, seorang putri Austria bernama Marie Antoinette menikah dengan Raja Louis XVI berasal dari Prancis. Ia mempunyai bersamanya sebagian roti khas Austria, termasuk kipferl, ke istana Versailles. Roti ini lantas dikenal oleh orang-orang Prancis sebagai croissant, yang bermakna bulan sabit didalam bahasa Prancis.

Perkembangan Croissant Menjadi Seperti Saat Ini
Walaupun sudah populer, tapi histori croissant masih konsisten berproses sampai memasuki abad ke-19. Melansir berasal dari Smithsonian Magazine yang lantas disadur kembali oleh Kompas.com, croissant yang kami kenal waktu ini baru keluar terhadap abad ke-19.

Pada abad ini, tersedia seorang pebisnis Austria bernama August Zang terhubung sebuah toko roti di Paris. Zang memperkenalkan cara mengakibatkan roti dengan mengfungsikan teknik lapisan mentega dan adonan tepung yang disebut sebagai puff pastry.

Puff pastry miliki tekstur yang lebih renyah dan berlapis-lapis daripada adonan roti biasa. Zang mengakibatkan croissant dengan mengfungsikan puff pastry dan membentuknya menjadi bulan sabit. Pastry ala Zang ini menjadi benar-benar tenar di kalangan masyarakat Paris, dan banyak toko roti lain yang menirunya. Croissant pun menjadi keliru satu makanan pokok orang-orang Prancis di pagi hari.

Croissant konsisten berkembang dan menyebar ke berbagai negara di dunia. Sekarang menu ini diberi berbagai macam isian dan variasi rasa. Bahkan karena benar-benar tenar di negara yang tenar dengan menara Eiffel tersebut, croissant sudah menjadi keliru satu lambang kuliner Prancis yang tenar sampai waktu ini.

Fun Fact Seputar Croissant

Ada sebagian fakta menarik dibalik kudapan tenar berasal dari Prancis, croissant. Disadur berasal dari berbagai sumber, tersebut sebagian fakta tersebut:

  1. Croissant adalah satu lambang kuliner Prancis yang tenar di semua dunia.
  2. Sebagai satu makanan pokok orang-orang Prancis di pagi hari.
  3. Terdapat berbagai macam isian dan variasi rasa, layaknya coklat, selai, keju, atau daging. Croissant termasuk dapat dimodifikasi dengan wujud dan ukuran yang berbeda, layaknya ukuran mini, raksasa, atau berbentuk huruf.
  4. Salah satu kudapan yang tinggi kalori, karena mengandung banyak mentega dan lemak. Satu croissant au beurre (croissant dengan mentega) dapat miliki lebih kurang 250 kalori. Sebaiknya konsumsi dengan porsi yang wajar dan seimbang dengan makanan lain.
  5. Dilansir berasal dari mobile-cuisine.com, kudapan ini mulanya untuk kelas atas. Akan tapi memasuki akhir abad ke-19 croissant menjadi makanan kalangan kelas menengah.
  6. Resep croissant ala Prancis hanya mengfungsikan delapan buah bahan. Yaitu mentega, tepung terigu, air, susu, ragi, gula, garam, dan telur.

Itulah pembahasan perihal histori croissant dan hal-hal menarik di seputar pastry berbentuk bulan sabit ini. Kudapan yang tenar di Prancis ini disukai banyak orang termasuk termasuk masyarakat Indonesia. Kira-kira varian croissant apa yang paling Anda sukai?